Seorang pria yang berasal dari Taiwan berhasil di tangkap oleh Polisi, Pada hari Kamis (18/5/2017) ini, karena memenggal adik perempuannya di depan tetangga yang ketakutan. Penangkapan itu terjadi seminggu yang lalu, setelah ada seseorang pembunuh lainnya berada dipenjara karena memenggal seorang gadis yang masih berusia tiga tahun di jalan.
Kejahatan brutal seperti itu telah mengejutkan negara yang penduduknya relatif damai, namun demikian kantor berita Perancis, AFP, melaporkan insiden tersebut kepada InfoBos , pada hari Kamis siang.
Pria yang berusia 54 tahun, yang diidentifikasi dengan nama keluarganya sebagai Lin, Kemudian itu memutuskan leher adik perempuannya yang berusia 52 tahun dengan pisau dapur di luar rumah mereka yang berada di Kota Kaohsiung, kota Taiwan selatan. Insiden itu terjadi seusai keduanya terlibat dalam pertengkaran yang hebat. Polisi mengakatan, Lin dan saudara perempuannya hidup membujang, Lin yang merawat wanita yang sedang sakit mental selama bertahun-tahun.
"Dia seharusnya pergi ke rumah sakit pada pagi ini dan mereka sempat bertengkar saat wanita itu menolaknya. Lin kemudian menyerang korban dengan pisau dapur dan memotong lehernya," kata seorang perwira.
Seorang saksi mata mengatakan, dirinya melihat jelas bahwa wanita tersebut telah berlutut untuk memohon agar dia bisa hidup. Kemudian ada tetangga yang menjerit ketika mereka melihat kepala korban sudah terpisah di trotoar.
Pembunuhan sadis sebelumnya juga menyasar kepada seorang gadis kecil yang masih berusia 3 tahun. Pelakunya adalah seorang penderita penyakit skizofrenia, bernama Wang Ching-yu. Dialah yang memenggal anak gadis itu di depan umum dekat stasiun metro di Taipei, ibu kota Taiwan, pada tahun lalu. Namun, pelakunya pun berhasil lolos dari hukuman mati di pengadilan pekan lalu.
Atas insiden itu, maka Kasus Wang tersebut memicu perdebatan baru mengenai hukuman mati bagi pembunuh anak-anak, dan ada juga demonstrasi yang menyerukan hukuman mati segera diberikan kepada pelaku. Namun pelaku itu mengklaim, bahwa ia telah berhalusinasi bahwa dirinya seorang kaisar China dari Provinsi Sichuan. Bagi Wang dengan membunuh gadis itu akan membuatnya mendapatkan banyak selir untuk "meneruskan garis keturunannya".
Kemudian Jaksa pengadilan mengatakan, bahwa kejahatan tersebut sebagai tindakan orang darah dingin dan menuntut pelaku dengan hukuman mati. Namun, pengadilan di distrik memvonis Wang dengan hukuman seumur hidup di penjara karena "cacat mental".
0 komentar:
Posting Komentar