Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menjelaskan, pihaknya akan segera memverfikasi dengan ketat kepada warga yang mengaku tidak mampu dan mendaftar untuk memiliki hunian di rumah susun. Karena verifikasi yang diperlukan Djarot adalah menghindari adanya kecurangan dari warga. Kemudian dia pun sempat heran saat melayani aduan dari warga DKI Jakarta, saat di temui oleh wartawan InfoBos di Balai Kota, Jakarta Pusat.
Djarot mengatakan, ketika itu saya menerima warga yang mengaku tidak mampu dan ingin memiliki rusunawa. Namun yang anehnya adalah warga itu memiliki sebuah ponsel yang cukup canggih dan harga pun mahal.
"Makanya kami akan segera cek. Lalu soal rusun, data masuk ke kami, tetapi itu kami verifikasi ke rumahnya, bagaimana kondisinya. Saya melihat ada warga yang minta rusun tetapi HP-nya sangat canggih iPhone," ujar Djarot di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (19/5/2017).
Djarot menambahkan, ada juga warga yang sudah mendapatkan rusun, tetapi mereka tidak puas dengan fasilitas yang ada saat ini seperti, harga sewa yang dianggap terlalu mahal hingga lokasi unit yang dinilainya tidak nyaman. Padahal, masih banyak warga DKI yang tidak mampu dan berharap untuk mendapatkan rusun yang layak untuk di tinggal.
"Anda tahu enggak, masih banyak warga yang benar-benar tidak mampu tetap masih bayar kontrak. Malah orang itu masih bilang kami enggak adil. Padahal mereka yang melanggar untuk tinggal di bantaran sungai. Aturan dia bersyukur karena sudah mendapatkan fasilitas yang baik dari kami," ujar Djarot.
"Prinsip keadilannya di mana ya, Hal ini sudah berulang-ulang kami sampaikan. Kalau sekali ini saya paham kok, tetapi kalau sudah berulang-ulang kali harus gimana, kira-kira mbok ya harus paham!," tutup Djarot.
0 komentar:
Posting Komentar