Anggota FPI Lolos Ke Tahap Seleksi, Ini reaksi dari Komisioner Komnas HAM

     Ketua dari Badan Hukum Front Front Pembela Islam (FPI) Jawa Tengah bernama Zaenal Abidin lolos pada tahap pertama seleksi calon Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Lolosnya Zaenal Abidin menimbulkan suatu pro kontra di masyarakat.

     Komisioner Komnas HAM bernama Siane Indriani tidak mempersoalkan lolosnya petinggi FPI yang sebagai calon komisioner Komnas HAM. Karena menurut dia, Atas lolosnya Zaenal Abidin ini merupakan hal yang biasa.

"Enggak masalah itu kan hal yang biasa, siapapun boleh masuk kok. Jadi ini tidak ada larangan kecuali bukan warga negara Indonesia," kata Siane kepada wartawan InfoBos , di kantor Komnas HAM Jl Latuharhary, Menteng, Jakarta, Hari jumat (19/5) Kemarin.

     Zaenal sendiri pun hanya memilih untuk diam meskipun ia dicibir oleh orang-orang Indonesia. Dia hanya berpegang pada Undang-Undang. "Hal ini sesuai dengan Undang-undang Nomor 33 Tahun 1999 setiap warga negara berhak untuk menjadi pejabat publik," tegas Zaenal, di Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (17/5) lalu.

(Baca juga :  Beredar Kabar Pelaku Pembuatan Chat Rizieq dan Firza Husein Tertangkap, Ini Faktanya)

     Pria yang akrab disapa Zaenal Petir ini merasa menjadi korban ketika orang mengaitkan pencalonannya sebagai komisioner Komnas HAM dengan aktivitasnya di FPI. Padahal, pencalonannya itu adalah atas nama pribadi bukan mewakili ormas. Apalagi FPI juga bukan termasuk ormas anti-Pancasila. Meski mendapatkan pro dan kontra, Zaenal menyatakan tetap akan maju dan mengikuti tahap-tahap seleksi untuk menjadi Komisioner Komnas HAM.

     Zaenal sebagai Alumnus IKIP PGRI Kota Semarang menjelaskan, keterlibatannya dalam FPI hanya untuk menepis anggapan dari masyarakat yang terlanjur memandang FPI sebagai organisasi keras. Dia ingin membuktikan kalau FPI itu adalah sopan santun, dan taat kepada hukum.

"Saya ini sebagai pengurus di organisasi FPI yang diyakini oleh orang-orang yang organisasinya sangat keras. Justru saya masuk ke FPI Jawa Tengah ini hanya ingin menjadi organisasi FPI yang humanis dan taat dengan hukum. Tapi polisi juga harus tegas dalam penindakan soal adanya miras dan perjudian, di Indonesia ini" terangnya.