Info Bos - Portal Berita Online Terpercaya

2016 ~ INFO BOS88

31 Des 2016

Inilah Kronologi Sri Hartini Di Tangkap Oleh KPK


Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) berhasil melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Bupati Klaten, Sri Hartini. Bukan hanya itu saja, KPK juga mengamankan tujuh orang yang terdiri dari pegawai negeri sipil (PNS) dan pihak swasta. Di Gedung KPK, Jakarta, Hari ini.

Wakil Ketua KPK, Laode M Syarif mengatakan, penyidik mengamankan uang senilai Rp 80 juta dari rumah Sukarno yang sebagai pegawai swasta pada hari Jum’at kemarin, pukul 10.30 WIB.


Laode berkata, Penyidik KPK menuju rumah dinas Bupati Klaten (Sri Hartini) sekitar pukul 10.45 dan berhasil mengamankan uang sekitar 2 Miliar dengan pecahan rupiah, Serta uang valuta asing sejumlah 5.700 USD dan uang Singapura senilai 2.035 Dollar dan mengamankan tujuh orang.

Menurut Laode, operasi tangkap tangan terhadap Sri Hartini berawal dari adanya laporan masyarakat yang mencium adanya praktik KKN di lingkungan kantor Bupati Dinas Klaten.


Laode berkata, adanya kasus suap yang mencurigakan berawal dari transaksi, Terkait indikasi pemberian suap diselidiki adanya promosi dan mutasi jabatan kaitan pengisian perangkat daerah, dan penyidik KPK langsung menangkap Bupati Klaten dan tujuh orang lainnya untuk menjalani pemeriksaan awal di polda DIY sekitar pukul 23.00 WIB, malam kemarin.


Setelah dilakukan pemeriksaan, oleh Penyidik KPK selama 1x24 jam, menetapkan dua orang tersangka bermula Sri Hartini sebagai penerima suap dan Suramlan pemberi suap.
Share:

Bambang Tri Penulis Buku ‘Jokowi Undercover’ Di Tangkap


Karo Penmas Mabes Polri dan Bareskrim Polri mengatakan Bambang Tri penulis buku ‘Jokowi Undercover' sebagai tersangka dan ditangkap atas adanya penyelidikan awal dari Polda Jawa Tengah. Bambang pun dijemput dari rumahnya di Blora, Jawa Tengah untuk di bawa ke Jakarta dan diselesaikan kasusnya.

Dimana kasus bermula dari diskusi buku ‘Jokowi Undercover’ yang berlangsung di pendopo Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin kemarin pukul 20.30 hingga 24.25 WIB. Isi buku tersebut menuduh bapak Jokowi sebagai anak PKI yang tidak dipersoalkan. Berita soal diskusi itu pun muncul dari Facebook kemudian menyebar ke dunia maya yang dibaca banyak netizen.

Hal ini Polri menyidik kasus ini dengan UU kepada Bambang yakni UU No 28 tahun 2009 tentang ITE Pasal 28 ayat 2 yang berisi, ancaman penyebar pesan langsung maupun pesan lain yang menimbulkan permusuhan atau SARA. Baik itu melalui Facebook sampai ke medsos lainnya.

Setelah dilakukan penyelidikan, Bambang sempat dihubungi oleh BAP, Namun panggilan pertama dan kedua Bambang tidak hadir tanpa alasan. Hal ini Bambang pun di jemput secara paksa dari kediamannya di Blora, Bambang Tri langsung di bawa ke Polsek Tunjungan Blora untuk diperiksa selanjutnya sebagai saksi.

Rikwanto menegaskan, Setelah dilakukan pemeriksaan oleh analisis penyidik, keterangan yang bersangkutan tidak mendasar, hanya berdasar pada informasi yang beredar dan sumbernya tidak bisa di pertanggung jawabkan.


Kasus Bambang pun dilimpahkan dan jadi tersangka dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus dari Polda Jawa Tengah ke Bareskrim Polri. Hingga akhir Jum'at malam kemarin, Bambang pun dibawa oleh penyidik Bareskrim dari Polsek Tunjungan Blora ke Jakarta untuk dilakukan penahanan.



Setelah diskusi selesai, ternyata Isi Bukunya sangat banyak dan menyerang pribadi Bapak Jokowi. Selanjutnya isi buku tersebut menyebar kemana-mana hingga menjadi pesan berantai.
Share:

Luar Biasa!! Polisi Ancam Serta Pidanakan Bagi Orang Yang Sembunyikan Perampok Pulomas



Kepala Divi Humas, Polri Inspektur Jenderal Boy Rafly Amar mengatakan, kami menghimbaukan kepada masyarakat untuk tidak segan melaporkan dan mengetahui keberadaan perampok di Pulomas. Di RS Kartika, Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur, Hari ini.

Salah satu pelaku buronan pembunuhan di Pulomas Residence sedang diincar kepolisian. Apa bila pihak masyarakat yang berani mencoba menyembunyikan pelaku kejahatan tersebut akan di hukum pidana.


Sudah ada  4 pelaku perampokan, yang dimana 3 pelaku tersebut sudah berhasil di tangkap, dan 1 pelaku DPO dalam masa tahap pencarian.


Seluruh pihak kepolisian sudah menyebar foto wajah pelaku perampokan yang bernama Lus Pane.
Boy menegaskan, kepada seluruh masyarakat yang mengetahui keberadaan Lus Pane, diharapkan bisa segera melapor ke kantor polisi terdekat, atau minimal ke pengurus RT/RW dikawasan tempat tinggalnya.


Kapolri Jenderal Tito Karnavian, telah menugaskan kepada Inspektur Boy Rafly Amar beserta satu timnya, untuk membantu menuntaskan kasus perampokan Di Pulomas. Boy dan Tito saling bekerja sama untuk mencari dan menangkap pelaku pembunuhan serta menyelesaikan kasus tersebut.


Share:

29 Des 2016

Wow Keren>> Presiden Jokowi Berkunjung Ke Markas Komando Paspamres, Apa Sich Yang Akan DiLakukan Oleh Bapak Presiden Ini??


Bapak Presiden Joko Widodo didampingi oleh Mensesneg Praktiko dan Bambang Suswantono, Komando Paspamres Mayjen TNI (Mar), untuk berkunjung dan menyimak penjelasan tentang sejumlah senjata yang siap digunakan untuk mengamankan VVIP di Markas Komando Paspamres, Jalan Tanah Abang II, Jakarta, Hari ini (29/12/2016).

Atas kunjungan Bapak Presiden Joko Widodo untuk melihat secara langsung sarana dan prasarana, serta seluruh personel Paspamres yang akan disiapkan untuk menjalankan tugas pokoknya, serta menjaga keamanan Presiden, Wakil Presiden, Mantan presiden, Mantan Wakil Presiden beserta keluarga dan seluruh tamu Negara setingkat Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan.


Sebelum Menjelang Tahun Baru 2017, Komando Paspamres sudah menyiapkan senjata utamanya untuk mengamankan secara ketat dalam menjalankan tugas yang sudah diberikan oleh Presiden. Wow keren!! Semangat berjuang dan bekerja keras yah Bapak Komando Paspamres!!
Share:

Kombes akan periksa Istri ketiga Dodi yang terkait perampokan Di Pulomas


Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes, Raden Prabowo Argo Yuwono menyatakan, Penyidik akan memeriksa Agnesya Kalangi, yang merupakan Istri ketiga dari korban bernama Dodi Triono yang terkait perampokan di Pulomas, serta melengkapi berkas penyidikan.

Argo berkata, Istri Dodi dipastikan akan diperiksa pada hari ini, Tapi kami belum ada jadwal yang tepat untuk dimonitoring.


Argo juga berhasil menyelidiki korban yang bernama Dodi, Dan Dodi pun diketahui menikah dua kali dan telah bercerai.


Istri pertama Dodi yang bernama Dewi dan Istri kedua bernama Almyanda Saphira. Istri Pertama Dodi memiliki jumlah tiga orang anak yang bernama Detri, Dina dan Dini, Sedangkan Istri kedua Dodi yang sering disapa Vira, Dodi juga dikarunia memiliki tiga orang anak yakni, Diona Arika Andra Putri (16), Zanette Kalila Azaira alias Anet, dan Dianita Gemma Dzalfayla (9), Diona dan Gemma tewas dalam aksi perampokan yang telah terjadi beberapa hari yang lalu.


Ternyata Dodi juga diketahui memiliki istri ketiga yang bernama Agnesya Kalangi yang berusia 19 Tahun dan berprofesi sebagai model.


Argo menjelaskan, Disaat Peristiwa terjadi, Agnesya tidak ada di TKP dan tidak juga tinggal bersama Dodi dan anak-anaknya di Pulomas. Hal ini, Agnesya juga belum kami ketahui dimana dia tinggal.


Hal ini Argo akan segera menjadwalkan waktu untuk memeriksa Agnesya lebih lanjut lagi.

Share:

Luar Biasa!! Polri Berhasil Tangani 447 Kasus Korupsi Dan Selamatkan Uang Negara Rp 165 Miliar


Polri menangani kasus korupsi sebanyak 1.183 kasus dan berhasil diselesaikan sebanyak 447 kasus atau sebanyak 38 persen selama Tahun 2016, serta Polri juga berhasil menyelamatkan Uang Negara sebesar Rp 165 Miliar.

Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Boy Rafli Amar mengatakan jika di bandingkan dengan tahun 2015 yang lalu, Polri menangani sebanyak 1.845 kasus. Sehingga kasus tersebut mengalami penurunan sebesar 662 kasus atau 36 persen yang terselesaikan.


Selanjutnya untuk kejahatan illegal logging pada Tahun 2016 ini, Polri menangani sebanyak 732 kasus, dan berhasil diselesaikan sebanyak 401 kasus dan naik mencapai 55 persen. Jika dibandingkan dengan tahun 2015 yang lalu, ada sebanyak 1.235 kasus, dimana kasus tersebut diselesaikan hanya 503 kasus dan mengalami penurunan sebanyak 41 persen.


Ada juga kejahatan illegal minning, selama tahun 2016 Polri menangani sebanyak 448 kasus dan yang berhasil diselesaikan sebanyak 198 kasus dan naik mencapai 44 persen. Jika dibandingkan dengan tahun 2015 lalu ada 593 kasus, dimana kasus tersebut diselesaikan hanya 145 kasus dan mengalami penurunan drastis, turun sebanyak 25 persen.


“Dari 447 kasus yang diselesaikan tahun 2016 ini, Polri juga berhasil meyelamatkan Uang Negara sebesar Rp 165,5 miliar. Ada juga kejahatan illegal fishing selama tahun 2016, kita juga berhasil menangani pidana pencurian ikan diperairan Indonesia sebanyak 178 kasus dan berhasil diselesaikan 65 kasus dan meraih angka 37 persen. Serta Uang Kekayaan Negara juga kami amankan, ditaksir mencapai sebesar Rp 289,6 Miliar.” Kata Boy Rafli Amar.
Share:

28 Des 2016

Polisi Akhirnya Berhasil Menangkap Dua Pelaku Pembunuhan Sekeluarga Di Pulomas, Satu Pelaku Di Tembak Mati



Polisi Akhirnya berhasil bekerja keras dengan cepat menangkap dua pelaku pembunuhan sekeluarga di rumah Ir Dodi Triono, Pulomas, Dari kepolisian Metro Jaya, di Jakarta. Satu pelakunya yang mencoba melakukan perlawanan langsung ditembak mati oleh polisi.

Divisi Humas Polri Kombes, Awi Setiyono, langsung membawa pelaku tersebut ke Kramatjati. Yang menjabat sebagai Kepala Bagian Mitra Biro Penerangan Masyarakat (Penmas).

Dua orang pelaku yang berhasil ditangkap oleh polisi yang berisinial RBB dan ES. Keduanya langsung di tangkap di Daerah Tambun, Bekasi, Sore Tadi, Sekitar pukul 15.30 WIB.


Dari Informasi yang didapat oleh polisi, pelaku RBB tewas karena melawan petugas, dan informasi ini dibenarkan oleh Kapolda Metro Jaya, M Iriawan.

Menurut hasil kepolisian, sejauh ini didentifikasi ada empat pelaku. Dua pelaku berhasil di tangkap, dan dua pelaku lainnya berhasil mencoba kabur. Kejahatan kedua pelaku ini dilakukan pada hari Senin (26/12), namun baru diketahui pada Selasa kemarin (27/12). Diberitakan sebelumnya, pelaku ini menyekap korban yang berjumlah 11 orang di kediaman Dodi di Jalan Pulomas Utara No 7A, Jakarta Timur.

Polisi berhasil mengevakuasi dengan jelas, ternyata Enam dari 11 orang yang dibunuh mati oleh pelaku yakni, Dodi Triono (59), Diona Arika Andra Putri (16), Dianita Gemma Dzalfayla (9), Amalia Calista alias Amel (teman anak korban), Sugiyanto alias Yanto, dan Tarso (40) keduanya bekerja sebagai sopir rumah mewah Di Pulomas.
Share:

Kasihan!!! Inilah Detik-Detik Terungkapnya Pembunuhan Sadis Di Pulomas


Seorang gadis cantik bernama Sheila Putri (9) adalah sahabat Gemma yang hadir di kediamannya, pada kemarin pagi (27/12/16). Kehadiran Sheila ini adalah hari pertemuan terakhirnya dan tidak menyangka dengan aksi pembunuhan sadis. Serta Sheila pun menjadi saksi pertama dari kejadian pembunuhan sadis di kawasan Pulomas, Jakarta Timur.

Awalnya Sheila yang sudah janjian untuk bermain bersama Gemma pada hari Senin, 26 Desember. Ternyata, Sheila pun sulit menghubungi Gemma. Hal ini membuat Sheila binggung, dan langsung bergegas kerumah Gemma pada pagi hari, pukul 09.30 WIB.

Tiba Sheila di rumah Gemma, dia pun langsung menuju lantai dua. Sheila pun curiga dengan kondisi pintu rumah yang sedang tidak terkunci. Apa lagi Rumah Gemma tidak biasanya sepi dan berbeda dari biasanya. Hal ini membuat Sheila pun nekat masuk kedalam rumah tersebut. Tidak lama kemudian muncul suara rintihan di kamar mandi yang membuatnya panik, dia pun lari keluar rumah untuk meminta bantuan.


Sheila langsung melapor ke petugas keamanan yang tidak jauh dari kompleks perumahan sekitar. Petugas setempat pun, langsung melaporkan kejadian tersebut ke polisi yang berada di Pos Polisi Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur. 


Ada saksi mata lainnya, yakni Luthfi (28) yang merupakan warga setempat, mengaku turut datang kelokasi kejadian pembunuhan. Luthfi langsung meminta pertolongan tersebut ke petugas kemanan bernama Evan Sandrego, Dimana laporan tersebut adalah laporan awal dari Sheila.

Luthfi langsung menghampiri rumah Gemma pada pukul 10.00 Wib, pagi hari. Dia pun langsung menuju kamar mandi tersebut. Namun Luthfi merasa bingung melihat kondisi pintu kamar mandi yang tidak bisa di buka dan terkunci dari luar. Luthfi mengambil cara lain, dia ambil kapak dan linggis untuk menghancurkan pintu luar kamar mandi, setelah setelah dia mendobrak pintu tersebut, Luthfi pun bergetaran melihat kondisi mengenaskan, ada 11 orang yang berada disebuah kamar mandi yang sempit, serta kondisi keran air yang sedang menyala.


Tiidak lama kemudian, Polisi pun datang bersama warga setempat yang melakukan evakuasi para korban pembunuhan sadis di Pulomas dari kamar mandi.


Luthfi yang diketahui sebagai warga ketua RT di Pulo Mas Residence yang tidak jauh dari rumah korban. Dia juga sering membantu korban pembunuhan Pulomas, dalam mengurus surat-menyurat antarwarga bila dibutuhkan.

Dari Hasil yang diketahui ada 11 orang, atas kejadian pembunuhan sadis diperumahan rumah mewah Pulomas. Yang di antaranya ada enam korban yang meninggal dunia adalah Dodi Triono (59),Diona Arika Andra Putri (16), Dianita Gemma Dzalfayla (9), Amel, Yanto dan Tesrok (40). Serta korban yang mengalami luka-luka berjumlah lima orang, yakni Emi(41), Zanette Kalila Azaria(13), Santi (22), Fitriani (23) dan Windy (23) dan langsung dibawa kerumah sakit untuk pengobatan lebih lanjut.
Share:
kartubos.com adalah situs poker online uang asli terbaru
Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive