Presiden RI Joko Widodo langsung membantah adanya isu pecah kongsi antara dirinya dengan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK). Isu ini menyusul adanya perbedaan pandangan politik antara Jokowi dengan Kalla dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Dalam rapat di Istana kami melakukan makan siang bersama itu hampir setiap hari. Lalu apa lagi yang mau anda ditanyakan," ujar Jokowi dikutip InfoBos, saat mengikuti acara 'Jokowi di Rosi' pada hari Kamis (25/5/2017).
Kemudian Presiden Jokowi sempat berkelakar ketika ditanya dirinya dan Wapres Kalla kerap 'jalan sendiri-sendiri' dalam hal menjalankan roda pemerintahan. "Ya kami jalan sendiri-sendiri kalau pas Pak Wapres jalan ke London sendiri. Saya ke Papua juga sendiri. Memang jalan berdua itu enggak boleh. Rakyat harus tahu itu," ujar Jokowi sambil tertawa.
Presiden Jokowi pun mengakui memang ada perbedaan pandangan politik antara dirinya dengan Kalla dalam hal Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Jokowi dengan tegas memosisikan dirinya tidak memihak kepada pasangan calon manapun. Sementara, JK lebih memilih untuk mendukung pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Meski mereka berbeda pandangan, Presiden Jokowi mengatakan tak pantas ia dengan Wapres Kalla harus pecah kongsi. Perbedaan pandangan politik itu pun merupakan hal wajar dan sejauh ini dapat dikelola dengan produktif.
Jokowi mengatakan : "Pilihan politik boleh-boleh saja berbeda. Tapi dalam keseharian kita kan bisa di lihat sendiri, bahwa saya dengan Pak Wapres tiap hari ketemu, tiap hari berdiskusi, dan kadang makan siang pun bersama-sama. Ya biasa-biasa sajalah."
(Baca juga : Pelaku Serangan Bom Kampung Melayu Berhasil Ditangkap)
Namun, ada waktunya di mana Jokowi merasa isu pecah kongsi itu menjadi hal yang sangat penting dan harus segera di selesaikan karena ia berharap hal ini bisa meredam isu tersebut di publik.
"Itu kan namanya menghabiskan energi kita saja. Sebetulnya saya juga menginginnya tidak mau masuk ke dalam pikiran saya. Tapi kalau semakin hari semakin berkembang dan kita tidak menjelaskan hal tersebut itu kan menghabiskan energi. Kemudian rakyat pun terbawa masuk ke sana,. Padahal sekarang ini kita sedang membutuhkan kerja yang keras supaya bisa menghasilkan nilai-nilai kerja yang tinggi dan bagus disertai adanya rasa optimis untuk mencapai hasil kerja yang baik serta tidak terpengaruh dari isu-isu yang tidak penting. Dan yang paling penting itu adalah kita harus bekerja lebih ekstra keras untuk mengejar ketinggalan negara kita ini dengan negara yang lain." jelas Jokowi.
0 komentar:
Posting Komentar