InfoBos - Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, bahwa pemberantasan hoaks dan fitnah tidak boleh tebang pilih. Usai menandatangani petisi yang berjudul Stop Hoaks dan Fitnah di Mataram, Pada hari Minggu (7/5/2017) ini.
SBY mengatakan, dirinya sering menjadi korban hoaks dan fitnah, terutama pada saat Pilkada DKI Jakarta 2017 yang diselenggarakan belum lama ini. "Negara Indonesia ini adalah negara kebenaran, keadilan, etika, dan negara hukum. Jadi bukan negara kebohongan, bukan negara fitnah, bukan negara hoaks. Jadi rakyat Indonesia harus memerangi hoaks ini," kata SBY.
Hari ini SBY bersama istrinya Ani Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi melakukan kegiatan jalan sehat, bermain voli, futsal serta menandatangani petisi antihoaks dan fitnah. Penandatanganan petisi itu juga memecahkan rekor MURI dengan jumlah mencapai 9.709 tandatangan.
Jadi hal ini merupakan rangkaian kegiatan sebelum pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Demokrat yang diselenggarakan di Mataram pada tanggal 7-9 Mei 2017. SBY juga mendukung pers media di Indonesia untuk merdeka dan bertanggung jawab.
SBY mengatakan, pers itu tidak boleh terlalu membela pihak-pihak tertentu dan tidak boleh terlalu menghajar pihak-pihak yang lain. "Jadi di Mataram ini kita sudah memandang gerakan nasional, bahkan gerakan internasional setop hoaks dan fitnah. Marilah kita semua mendukung penuh ke pers yang merdeka, adil dan bertanggung jawab ini," kata SBY.
0 komentar:
Posting Komentar