Info Bos - Portal Berita Online Terpercaya

Nico Mengaku Pernah Dibayar Oleh Novel Baswedan, Siapakah Dia? ~ INFO BOS88

19 Mei 2017

Nico Mengaku Pernah Dibayar Oleh Novel Baswedan, Siapakah Dia?


Kapolri  masih berupaya keras untuk menemukan pelaku penyiram asam sulfat kepada penyidik KPK Novel Baswedan. Namun kali ini, ada perkembangan terbaru dari Polri yang berhasil menangkap Nico yang video pengakuannya disuruh memberikan keterangan palsu dalam kasus Akil Mochtar oleh Novel. Jadi Polri sudah menduga atas penyiraman asam sulfat itu merupakan terkaitnya kasus tersebut.

Di dalam video yang berdurasi 2 menit 40 detik tersebut, Nico mengaku mendapat ancaman dari Novel Baswedan untuk memberikan keterangan palsu pada kasus Akil. Bila saya tidak memberikan keterangan seperti yang dimintainya itu, maka dia dan keluarganya akan dipenjarakan. Kemudian saya menunjukkan ada beberapa kali bukti transfer uang dari Novel sebagai bagian dari perjanjian yang ia lakukan.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, saat ini sudah dilakukan penyelidikan deduktif atau memetakan masalah Novel yang mungkin menyebabkan penyiraman air keras, kemudian itu muncullah sebuah video viral tersebut.  "Nico lah yang memviralkan videonya sendiri, Jadi kasus ini sudah kami periksa semuanya," jelasnya kepada wartawan InfoBos , Hari Jumat (19-5-2017) ini.

Kasus potensial untuk terhubung dengan penyiraman Novel Baswedan. Nico sendiri mengaku bahwa kasus itu adalah keterangan palsu. Karena terjadi perpecahan dengan pamannya yang bernama Mochtar Effendi, saat ini telah divonis satu tahun penjara dalam kasus Akil.

Saat ini sedang dilakukan verifikasi terhadap barang bukti yang dimiliki oleh Nico. Dan rencananya dalam waktu dekat ini, akan segera dilakukan pemaparan kepada pimpinan KPK atas temuannya tersebut. Pengakuan mendadak Nico ini, justru dinilai oleh polisi sebagai bentuk terror lain terhadap Novel Baswedan.

Jadi menurut Pakar Hukum Pidana dari Universitas Trisakti, bernama Abdul Fikar Hajar mengatakan, pengakuan yang diberikan oleh Nico tersebut sangat tidak logis. ”Karena dia itu sangat bodoh, Sebenarnya KPK mana mau kasih uang dengan cara memakai transfer. Saya kira orang itu gila dan hanya mencari sensasi saja. Jadi dia harus segera ditangkap,” ujar Fikar.

Abdul Fikar menilai, kejadian terror ini sengaja dimunculkan agar orang yang diteror itu bisa merasa takut. Sehingga penyidikan perkara bisa segera dihentikan. ”Jadi sangat mungkin sekali teror ini yang melakukannya oleh pihak-pihak yang menghendaki terteror menjadi ketakutan. Jadi dalam hal ini sudah berkaitan dengan korupsi yang terbaru,” tegas Fikar.
Polisi dengan infrastruktur yang cukup ini pun dimintai tidak tebang untuk memilih dalam penanganan kasus teror terhadap Novel. Jadi siapapun yang berdasarkan dari bukti kami disinyalir sebagai pelaku, maka dia harus segera diproses hukumnya.

Abdul Fikar menambahkan, terror ini sangat mengerikan. Karena bila ditarik benang merahnya, teroris kasus Novel sudah sangat jelas. Apalagi bila dihubungkan dengan peristiwa-peristiwa terakhir yang menimpa Novel Baswedan. ”Jika polisi tidak mempunyai sence of crisis dalam kasus ini, maka situasi ini menjadi menyeramkan. Damai tapi mengerikan. Karena sewaktu-waktu para teroris kasus itu bisa muncul kapan pun,” ungkapnya.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

kartubos.com adalah situs poker online uang asli terbaru
Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Arsip Blog