InfoBos - Saat seorang pria berinisial LA, warga Kecamatan Batu Atas, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, membawa bahan peledak untuk masuk ke dalam kapal terpaksa ditahan oleh polisi di Polsek K PPP, Pelabuhan Murhum, Kota Baubau.
Bahan peledak itu berupa amonium nitrat seberat 10 kilogram hendak dibawa dengan tujuan ke Ternate melalui sebuah kapal KM Dorolonda. “Akhirnya pelaku tersebut mengaku mengambil barang peledak dari temannya di Kecamatan Batu Atas. Dia juga mengaku membantu bawa barangnya ke atas kapal,” kata Kanit Reskrim Polsek K PPP, Bripka Nur Alim, pada hari Jumat (21/4/2017) ini.
Penahanan LA bermula ketika anggota kepolisian sedng melakukan pengamanan di dalam dermaga. Anggota polisi pun melihat berak-gerik itu sangat mencurigakan dari pelaku ketika hendak naik ke tangga kapal. “Bahan peledak ini dipikul dan langsung dihentikan oleh kami. Ketika anggota bertanya kepada pelaku itu barang apa, kemudian pria itu mengatakan tidak tahu, kenapa tidak tahu. Akhirnya barang tersebut langsunh ditahan dan diperiksa polisi. Saat diperiksa ternyata polisi menemukan bubuk amonium nitrat,” kata Alim.
Pelaku LA kemudian ditahan dan diinterogasi serta diproses lebih lanjut oleh polisi. “Bubuk amonium nitrat itu digunakan sebagai bahan dasar kemudian dibuat dan di rakit menjadi bom ikan. Bom rakitan tersebut dicampur dengan minyak tanah,” jelas Alim.
Akhirnya pelaku LA langsung dikenakan Pasal 60 ayat 1 huruf e, junto pasal 37 ayat 1 UU nomor 12 tahun 1992 atau pasal 1 ayat 1 UU darurat nomor 12 tahun 1651 dengan ancaman maksimal 10 tahun penjara.
0 komentar:
Posting Komentar