InfoBos - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Jimly Asshiddiqie menyetujui bila sidang pembacaan tuntutan terhadap terdakwanya kasus dugaan penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) segera ditunda. Kemudian untuk pembacaan tuntutan tersebut akan berlangsung pada tanggal 11 April 2017. Namun, dengan alasan keamanan, Polda Metro Jaya meminta agar pembacaan tuntutan itu dilangsungkan setelah tanggal 19 April 2017, yakni setelah Pilkada DKI putaran kedua selesai. di Hotel Aryaduta, Jakarta, Sabtu (8/4/2017) kemarin.
Jimly menuturkan, sebenarnya jadwal sidang dapat ditunda hingga penetapan Gubernur DKI Jakarta. Hal itu, diperlukan untuk membuat agar situasi bisa kondusif dan penggunaan hak politik dari warga Jakarta. Jika pembacaan sidang sesuai dengan rencana awal, maka Jimly sudah menduga akan terjadi kerawanan dari demonstrasi. Penundaan jadwal sidang tersebut tidak dimaksudkan untuk membela salah satu pasaangan calon Pilkada Jakarta.
Menurut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu, pengatur jadwal sidang itu merupakan seni tersendiri. Yang dimana dia harus berkaca pada pengalamannya, Karena pembacaaan putusan di MK dapat memiliki konsekuensi. Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono, sudah membenarkan bahwa pihak kepolisian sudah meminta kepada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara.
Argo pun mengatakan, permintaan itu diajukan dengan pertimbangan masalah keamanan jelang pencoblosan. Pihak kepolisian juga sudah meminta hal tersebut untuk segra mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan itu terjadi. Kemudian itu, Jaksa Agung Muhammad Prasetyo juga sepakat dengan penundaan sidang setelah menerima tembusan surat dari Polda Metro. Prasetyo menganggap, Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Muhammad Iriawan sudah melihat ada dinamika yang patut diantisipasi.
0 komentar:
Posting Komentar