InfoBos - Staf khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi tidak mau berkomentar mengenai desakan agar Presiden RI Joko Widodo bisa membentuk tim untuk mengusut penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan. Pasalnya, sejak awal Presiden sudah menegaskan bahwa pengusutan kasus ini akan diserahkan kepada kepolisian. Senin (23/4/2017) ini.
Johan Budi tidak mengetahui apakah Presiden Jokowi akan mengubah sikapnya itu, mengingat saat ini pengusutan oleh pihak kepolisian belum mengalami kemajuan yang berarti. Padahal, penyerangan terhadap Novel sudah terjadi hampir dua pekan yang lalu. Sementara itu, terkait penanganan kasus Novel yang belum mengalami kemajuan di kepolisian, maka Johan meminta hal itu segera ditanyakan langsung ke Kapolri Jenderal (pol) Tito Karnavian.
Peneliti Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK) bernama Miko Susanto Ginting meminta pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) untuk segera mendorong pemerintah segera membentuk tim investigasi independen. Lanjut Miko, sebenarnya Presiden Joko Widodo, harus mengambilkan inisiatif dalam membuat tim yang akan mengumpulkan bukti-bukti di lapangan terkait kasus penyiraman penyidik KPK Novel Baswedan dengan air keras.
Oleh karenanya, maka hal ini dikarenakan turunnya kepercayaan terhadap Polri dalam penanganan kasus Novel. Tak hanya itu saja, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda bernama Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak juga meminta Jokowi segera mengultimatum Kapolri. Karena penyelesaian kasus Novel ini sangat mirip dengan kasus penyerangan terhadap aktivis Indonesia Corruption Watch Tama S Langkun sejak pada tahun 2010 lalu. Jadi kesimpulannya, kepolisian dinilai tidak mempunyai itikad untuk mengungkapkan penyerangan terhadap Novel.
0 komentar:
Posting Komentar