Berita Indonesia - Ketua Presidium Perhimpunan Masyarakat Madani (Prima) bernama Sya’roni menyesalkan tindakan brutal terhadap Wali Kota Bogor, Jawa Barat, bernama Bima Arya, yang menendang sepeda motor milik warganya. Pada hari Selasa (20/6/17).
Sya’roni kepada wartawan InfoBos mengatakan, seharusnya hal ini tidak akan terjadi jika aparat sejak awal melakukan penertiban parkir liar tersebut. Menurut Sya’roni, adanya parkir liar tersebut, membuktikan aparat terkait tidak bekerja dengan maksimal.
“Seharusnya yang layak di tendang oleh wali kota Bogor itu adalah aparat yang tidak becus bekerja, bukan menendang properti milik warga. Itu merupakan tindakan yang tidak benar,” kata Sya’roni.
Sya’roni menjelaskan, Bima Arya mengamuk di Pasar Kebon Kembang atau Pasar Anyar pada hari Senin pagi lalu, sejumlah sepeda motor yang parkir di bahu jalan, Bima menendang sepeda motor itu sampai roboh. Jadi, seharusnya kasus mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang gagal di pemilihan gubernur waktu itu, bisa menjadi pembelajaran bersama karena cara-cara kasar dalam menghadapi warga akan menimbulkan ketidaksukaan terhadap pemimpinnya. Sebab, tindakan tegas Basuki (Ahok) cukup di lakukan oleh aparat bawahannya.
Sya’roni. mengatakan : “Sekasar-kasarnya Pak Ahok, dia belum pernah menendang properti milik warganya. Jika tindakan wali kota Bogor dimaksudkan untuk menuai pencitraan maka akan bertentangan, karena warga masyarakat tidak menyukai pemimpin yang bermain kasar.”
0 komentar:
Posting Komentar