Salah satu kakak tertua dari empat kakak beradik bernama Yerid Burunguju (48) penderita penyakit lumpuh layu, telah ditemukan sudah meninggal dunia karena mengalami kelumpuhan selama 48 tahun. di Poso, Sulawesi Tengah.
Yerid diketahui telah meninggal dunia pada hari Selasa (21/2/217) di rumahnya yang berada di Desa Barati, Kecamatan Pamona Tenggara, akibat luka parah pada bagian punggungnya.
Atas meninggalnya Yerid, maka kini tertinggal 3 orang adik masing-masing bernama Lonis (35), Ebit (33), serta adik paling bungsu Nigar (31) juga menderita penyakit serupa. Pada Jumat (23/2/2017) ini, ditemukan kondisi mereka bertiga semakin memprihatinkan.
Mereka tinggal di rumah panggung yang berlantai bambu dialaskan tikar plastik dan atap rumbia. Berdasarkan hasil keterangan dari Bertha Gintu (42) yang merupakan seorang petugas bidan di Desa Barati. selama ini, dia melakukan pemeriksaan secara rutin kepada korban Yerid Burunguju sebelum dia meninggal. Selain luka pada bagian punggungnya, almarhum juga meninggal dunia karena ruangan kamar yang sesak sehingga tidak ada ventilasi udara.
Empat kakak beradik itu tinggal di salah satu kamar yang kecil seluas 3 x 2,5 meter persegi selama puluhan tahun. Hanya dengan fasilitias terbatas ini , maka kondisi fisik mereka semakin memburuk.
Kepala Desa Barati, Hermawan mengatakan, pasca-meninggalnya Yerid Burunguju, kini hanya tertinggal 3 orang kakak beradik yang harus benar-benar perlu diperhatikan dengan baik dan diharapkan pihak swasta maupun Pemda Kabupaten Posco untuk memberikan bantuan secara khusus, serta ikut berpartisipasi membantu perbaikan rumah tinggal mereka yang selama ini terlihat seperti kandang kambing.
Lokasi Desa Barati berada di wilayah yang terpecil dengan jarak sekitar 80 kilometer dan ditempuh selama 3 jam perjalanan dari ibu kota Kabupaten Poso.
