Irman Gusman terdakwa sebagai kasus suap pengurusan distribusi gula impor mengaku, sangat berat untuk menerima vonis yang diberikan dari majelis hakim dengan pidana penjara 4,5 tahun dan denda sebesar Rp 200 juta.
Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum memberikan pidana penjara kepada Gusman selama tujuh tahun, namun Gusman mengaku tidak (sesuai perkiraan) vonis terhadap dirinya di anggap sebagai vonis yang berat. Di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (20/2/2017).
Irman Gusman mengatakan persoalan korupsi tidak hanya menyangkut persoalan pidana namun juga menyangkut mengenai kultur. "Seperti perlu pendidikan yang baik dan setiap manusia pasti bisa saja salah dan khilaf. Jadi, Bagaimana kita kedepannya bisa berjalan lebih baik dan pada saat ini saya meminta maaf apabila saya ada salah dan mudah-mudahan semuanya ini bisa menjadi pembelajaran yang baik bagi saya,"Kata Gusman.
Gusman mengaku walaupun sangat berat dan akan memutuskan apakah harus menerima keputusan dari hakim atau mengajukan banding dari majelis hakim. dan dia akan menggunakan waktu selama tujuh hari dari majelis hakim untuk menentukan sikap yang terkait dari vonis hakim tersebut.
Irman Gusman yang resmi di vonis pidana penjara selama 4,5 tahun dan denda sebesar Ep 200 juta harus subsidi tiga bulan menjalankan kurungan dan dia juga di kenai hukuman pidana tambahan yaikni pencabutan hak pilih didalam jabatan piblik selama tiga tahun usai melaksanakan pidana pokok.
Majelis Hakim berpendapat dengan Irman Gusman yang terbukti secara sah dan melanggar peraturan den pasal 12 huruf b undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana di ubah menjadi ke UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberatasan Tindak Pidana Korupsi.
