Hokibos - Seorang ibu yang tidak mau menyebutkan namanya sedang mengadu kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyampaikan, bahwa saldo yang ada di dalam Kartu Jakarta Pintar (KJP) milik anaknya terblokir. di Pendopo Balai Kota DKI Jakarta, Senin (27/2/2017) pagi.
Padahal, anak ibu itu telah diterima di Universitas Indonesia (UI) sejak pada tahun 2016. Kini, anaknya melanjutkan program Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU). Serta program ini, sudah diperuntukkan bagi pemegang KJP yang berhasil masuk ke perguruan tinggi negeri.
"Anak saya sudah mendapatkan bidik dimisi Universitas Indonesia, Pak. Dan Pak Basuki mengatakan kalau sudah mendapatkan bidik dimisi UI, maka KJMU-nya tidak dapat lagi," kata ibu itu kepada Basuki.
Kemudian, Basuki lantas melihat buku rekening Bank DKI yang dibawa oleh sang ibu. Kemudian, dirinya meminta staf dari Pegawai Negeri Sipil DKI untuk mengurus permasalahan ibu tersebut. "Ini seharusnya tetap mendapat KJMU dong," kata Basuki.
Basuki mengatakan bahwa dia akan menelusuri penyebab pemblokiran KJMU tersebut. Sebab, KJP atau KJMU yang diblokir karena adanya penyalahgunaan dana. "Ada beberapa kejadian yang terkena blokir, karena ada orang tukar uang tunai dengan saldo KJP, kan sudah ada toko yang nakal juga. Nah, jadi akibat hal itu, maka sistem KJP akan mendeteksi angkanya" ujar Basuki.
Sebanyak 56 perguruan tinggi negeri yang sudah bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta untuk melaksanakan program KJMU. Maka, setiap peserta KJMU akan menerima dana bantuan Rp 18 juta per tahun. Adapun dana yang terdapat di dalam KJMU ini, akan segera dialokasikan untuk pembiayaan anak yang selama duduk di bangku universitas kuliah.
