Kartubos - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengatakan, dirinya belum menerima informasi atas terkaitnya pengajuan dana tambahan yang diminta oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk proyek Asian Games 2018.
Menurut Djarot, nantinya PT Jakpro yang akan mengajukan dana anggaran tambahan itu. Karena Pemprov DKI harus segera membahasnya dengan DPRD DKI Jakarta untuk mengetahui apakah dana tambahan anggaran itu disetujui atau tidaknya. di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (27/2/2017)
Djarot juga mengatakan, Pemprov DKI harus bertanggung jawab dalam penyelesaian proyek Asian Games 2018 di velodrome dan equestrian. Dirinya berharap, seluruh masalah dan kendala yang terus muncul, ini tidak akan mempengaruhi proyek yang sudah ditargetkan untuk selesai pengerjaan pada akhir tahun 2017.
"Untuk proyek LRT target kami adalah tahun 2018 sudah groundbreaking atau sudah berjalan, dan Tahun 2018 kami harapkan LRT sudah bisa segera dioperasikan untuk mendukung pelaksanaan Asian Games," ujar Djarot.
Direktur Utama PT Jakpro Satya Heragandhi mengatakan, pihaknya sedang mengusulkan Penambahan Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) kepada DPRD DKI Jakarta sebesar Rp 2,1 triliun.
Heragandhi menjelaskan, hingga saat ini, PT Jakpro sudah menerima dana PMP dari Pemprov DKI Jakarta sebesar Rp 4,45 triliun. Rinciannya adalah dana sebesar Rp 1,5 triliun pada APBD Perubahan 2015, dan dana senilai Rp 1 triliun pada APBD 2016, serta sebesar dana Rp 1,95 triliun pada APBD perubahan 2017.
Dana PMP pada tahun anggaran 2016 sudah digunakan untuk pembayaran down payment (DP) kepada kontraktor pemenang proyek. Jadi, Total DP yang dibayar pada tahun 2016 sebesar Rp 1,2 triliun hingga Rp 1,3 triliun. Dana anggaran itu sudah termasuk membangun tiga proyek sekaligus Asian Games yaitu pembangunan Light Rail Transit (LRT) Kelapa Gading-Velodrome, arena equestrian atau arena balap kuda, dan velodrom atau arena balap sepeda.
