Hokibos - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai terdakwa kasus penodaan agama sudah hadir dalam persidangan sebanyak 11 kali dan kali ini masuk ketahap sidang 12 kalinya, dan hanya tersisa 2 kali lagi kesempatan untuk menghadirkan saksi dari pihak-pihak JPU.
Tampaknya pada persidangan kali ini akan berlangsung sangat menarik, pasalnya saksi yang sudah ditunggu-tunggu akhirnya datang juga, saksi tersebut adalah Imam Besar FPI yang sebagai pemimpin dari Aksi bela islam yang sudah digelar sampai 3 kali, akan tetapi tetap saja tidak ada ngefek, pasalnya dari pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta pada waktu lalu, terlihat sangat jelas bahwa dominasi pasangan Ahok-Djarot masih tetap berada diposisi teratas.
Nah untuk Ahok yang siap menghadapi Rizieq dalam sidang nanti, maka tim Ahok, tentunya sudah mempersiapkan berbagai macam strategi. Persidangan nanti bakalan digelar dengan durasi yang sangat lama, menarik untuk disimak dan diikuti, Tapi apakah Habib Rizieq akan memberikan kesaksian palsunya seperti yang telah didugakan dan dilaporkan kepada kepolisian waktu lalu ???
Pengadilan Negeri Jakarta Utara (PN Jakut) akan melanjutkan persidangan atas Basuki Tjahja Purnama pada hari Selasa pekan depan (28/2/2017). Tentunya, pada persidangan itu, Jaksa Penuntut Umum (JPU) akan menghadirkan Imam besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.
Rizieq Shihab akan segera didengarkan keterangannya sebagai ahli, pada persidangan itu atas panggilan dari Gubernur DKI Jakarta Ahok. Kubu Ahok pun sudah menerima pemberitahuan tersebut.
Salah satu anggota dari tim penasihat hukum Ahok, Trimoelja D Soerjadi mengatakan, sebenarnya ada dua ahli yang akan dihadirkan. Yakni ahli hukum pidana dan hukum agama."Untuk ahli hukum pidana adalah Abdul Chair Ramadhan, dan Habib Rizieq Shihab sebagai ahli agama Islam," kata Timoelja pada hari Jumat (24/2) kemarin.
Lalu apakah tim penasihat hukum Ahok akan menolak kesaksian Habib Rizieq yang dikenal sangat getol untuk memenjarakan Ahok pengganti Presiden Joko Widodo itu?
Trimoelja pun mengatakan, hal ini akan segera dibicarakan terlebih dulu. Namun, pengacara senior yang berasal dari Surabaya itu menegaskan, akan menolak pendapat ahli yang merupakan hak terdakwa.
“Apakah hak ini akan dipergunakan atau tidak itu kan harus didiskukikan dulu sebelum hari persidangan di gelar di Auditorium Kementerian Pertanian. maka kami akan melakukan rapat seperti biasa untuk membahas masalah ini," lanjut Trimoelja.
