Cemara QQ - Presiden RI, Joko Widodo yang kembali melakukan kunjungan kerjanya di Ambon, Maluku, Pada hari Jumat (24/2/2017) kemarin. Didalam kunjungan kerja Jokowi kali ini, yang menerima gelar adat kehormatan dari Sesepu Kalatia Kenalean Da Ntul Po Deyo Routnya Hnulho Maluku.
Acara gelar adat berlangsung di Kristiani Center, Ambon oleh Ketua Majelis Latupati Maluku, Bonifaxius Silooy. Pada saat dianugerahi gelar, Jokowi mengenakan jubah kebesaran, kain ikat pinggang, kain bahu, mahkota kebesaran, dan memegang tongkat adat kehormatan.
Gelar adat kehormatan itu langsung diberikan kepada Jokowi, yang berdasarkan keputusan dari majelis adat Maluku, terdiri dari para tertua adat atau Latupati.
Majelis Latupati Maluku menganggap Presiden Jokowi sebagai pemimpin yang paling peduli kepada kesejahteraan hidup masyarakat adat Maluku.
"Saya merasa sangat terhormat sekali dan mengucapkan rasa terima kasihnya atas penganugerahan gelar adat kehormatan Maluku kepada saya. Saya pun sangat memahami bahwa gelar ini disertai dengan tanggung jawab untuk memajukan dan menyejahterakan rakyat Maluku," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, kebanggaannya pada kearifan lokal rakyat Maluku yang sudah berbasis persaudaraan melalui falsafah Siwalima, perbedaan dan keragamaan budaya masyarakat Maluku dapat dipersatukan.
Usai acara penganugerahan gelar adat pada hari Jumat siang hingga Jumat malam, Terlihat Jokowi langsung mendapatkan hujatan dari Indrisantika Kurniasari melalui akun Facebooknya. Inilah kalimatnya.
"MAAF MAU TANYA NI.....!!!INI RAJA KODOK PAKE BAJU ADAT DAERAH MANA YA...???
APA DOI INGIN BERSAING DENGAN KING SALMAN YA...???
SAMPAI SEGITU NYA DALAM MENCARI KOSTUM,HANYA KARENA INGIN BERSAING DENGAN KING SALMAN......!!!," tulis Indrisantika.
Tulisan Indrisantika Kurniasari juga disertai dengan foto Presiden Jokowi berpakaian adat didampingi Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Akibat petisi yang sudah ditemukan, maka netizen lain langsung menangkap atas penghinaan Presiden RI ini. Kalimat tulisan dari pelaku tersebut langsung disebarkan ke 7.000 orang dan langsung ditanggapi, bahkan ada yang akan melaporkan kepolisi dalam hal ini.
