Hokibos - Tokoh masyarakat Habib Novel Chaidir Hasan Bamukmin, menegaskan menolak permintaan untuk mengurus kematian, menyalatkan, dan mendoakan jenazah warga yang mendukung Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Bahkan, dirinya mengaku akan langsung mengusirnya.
"Kalau Ahok disuruh ke luar saja. Jika saya tahu langsung saya mengusir jenazah itu. Suruh warga itu salatin di tempat lain saja," kata Novel.
Habib Novel menegaskan bahwa sikapnya kali ini tidak mewakili dari Front Pembela Islam. dia menyebut sikapnya dalam konteks kenegaraan hanya di daerah mayoritas Islam saja.
Bahkan, Novel sedang mempersiapkan untuk menjadi khatib di salah satu masjid. Dirinya mengatakan sikapnya didasarkan pada dalil-dalil kitab suci dan menyebut 23 ayat yang disebutnya untuk melarang umat Islam tidak memilih pemimpin kafir. Selain itu, dia juga tidak menyalatkan dan mendoakan jenazah kepada orang-orang, tapi dia malah menyebutkan orang tersebut adalah munafiq.
Menurut Novel, sikapnya yang ia lakukan merupakan sikap pengurus masjid dan musola yang selalu menolak permintaan menyalatkan jenazah pendukung pemimpin yang dianggapnya sudah menistakan agama dan dia beralasan takut dengan dosa.
Habib itu mengaku jika nanti datang permintaan dari orang-orang untuk mengurus jenazah, dia akan langsung menanyakan terlebih dahulu latar belakangnya itu apa. "Kalau ada orang menyebut nama Ahokers, maka saya suruh mereka keluar," kata dia.
Novel juga mengaku, sikapnya tidak ada kaitannya dengan pilkada Jakarta untuk putaran kedua yang akan diselenggarakan pada 19 April 2017. Walaupun, Pilkada putaran kedua yang akan diikuti oleh pasangan Ahok-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. "Jadi ayat itu perlu dipahami dan bukan untuk umum, tapi khusus di daerah atau wilayah yang mayoritas Islam," kata Novel.
